Jumat, 17 Juni 2011

Alien = Manusia?

Lima puluh tahun lalu, tepatnya 12 April 1961, Yuri Gagarin, kosmonot Rusia berhasil menorehkan sejarah sebagai manusia pertama yang pergi ke antariksa dengan menumpang pesawat ruang angkasa Vostok 1 (beritanya termuat di kompas.com, baca di sini). Vostok 1 bukanlah misi ruang angkasa 'berawak' makhluk hidup pertama yang diluncurkan ke antariksa.

Laika sesaat sebelum peluncuran (wikipedia)
Laika sesaat sebelum peluncuran (wikipedia)

Tercatat pada 3 November 1957, misi ruang angkasa Sputnik II yang juga milik Rusia, berisi penumpang hidup yaitu seekor anjing bernama Laika diluncurkan.Sayang, Laika harus mati saat menjalani misinya
ini. Matinya Laika, konon disebabkan karena panasnya suhu pada kabin, meski pada awalnya pihak Rusia menyatakan, kematian Laika karena kehabisan oksigen. Sputnik II sendiri akhirnya habis terbakar di atmosfer dalam perjalanan kembali ke Bumi pada tanggal 14 April 1958 setelah 2.570 kali mengorbit Bumi.
Penerbangan antariksa berawak manusia paska Yuri Gagarin dilakukan
oleh Alan Bartlett Shepard, Jr. Astronot AS ini mengangkasa selama 15 menit menggunakan pesawat ruang angkasa Freedom 7 yang merupakan bagian dari proyek Mercury. Peluncuran misi ruang angkasa milik NASA ini dilakukan kurang dari sebulan setelah peluncuran Vostok I, tepatnya pada tanggal 5 Mei 1961. Alan Shepard kembali dengan selamat setelah mendarat di laut Atlantik.


Alan Shepard berada dalam kapsul Freedom 7 sesaat sebelum peluncuran (wikipedia)
Alan Shepard berada dalam kapsul Freedom 7 sesaat sebelum peluncuran (wikipedia)

Penerbangan-penerbangan antariksa berawak kemudian terus dilakukan setelahnya, baik oleh Rusia maupun Amerika Serikat, dua negara yang getol berlomba menguak misteri ruang angkasa. Penerbangan antariksa yang disusul pendaratan manusia pertama di Bulan pada 21 Juli 1969, menjadi catatan sejarah tersendiri. Selain karena sisi kontroversinya berkaitan kebenaran pendaratan oleh Neil Alden Amstrong dan Edwin Aldrin, juga menjadi bukti keingintahuan manusia yang sangat dalam akan misteri angkasa raya.
Pencarian Asal-Usul Kehidupan Manusia di Bumi
Keberadaan makhluk ruang angkasa atau alien, yang bagi sekelompok orang dipercayai keberadaannya dan misi ruang angkasa yang terus dilakukan NASA dan ESA (badan antariksa milik Eropa) tidak lepas dari rasa penasaran manusia tentang sebuah kehidupan. Apakah ada kehidupan lain di luar angkasa sana selain di Bumi, selain rasa penasaran tentang asal-usul keberadaan manusia di Bumi itu sendiri. Beberapa ilmuwan bahkan melontarkan sejumlah teori tentang keberadaan manusia di Bumi yang konon berasal dari Mars. Dugaan lain muncul, bahwa kehidupan di Bumi bisa saja berasal dari Ceres, sebuah asteroid yang tergolong sebagai dwarf planet. Mengapa Ceres? Karena diperkirakan Ceres merupakan salah satu anggota tata surya yang dapat mendukung kehidupan (habitable zone). Pembuktian benar tidaknya ada kehidupan meski dalam bentuk organisme paling sederhana baru akan terjawab setelah misi ruang angkasa Dawn milik NASA ini tiba di sana pada tahun 2015 nanti. Sekali lagi, semua ini hanyalah sebuah dugaan sebelum terbukti kebenaran asal usul kehidupan di Bumi dan keberadaan adanya kehidupan di tempat lain.
Manusia Adalah Alien Itu Sendiri
Suatu siang, beberapa waktu lalu saat ramai diberitakan fenomena crop circle, saya dan beberapa rekan guru terlibat dalam suatu percakapan mengenai keberadaan alien dan adanya kehidupan di planet lain. Percakapan itu berawal, saat seorang teman mengajukan sebuah pertanyaan, "Apakah alien itu benar-benar ada?"
Salah satu rekan kemudian menceritakan mengenai sebuah penelitian seorang profesor (dia tidak menyebutkan siapa dan dari mana profesor yang dimaksud) yang menyatakan bahwa manusialah alien itu sendiri. Dengan kata lain, kita MANUSIA bukanlah penduduk asli planet Bumi! Benarkah? Entahlah!
Perbincangan akhirnya berkembang menjadi diskusi yang cukup menarik, saat seorang guru Sejarah kemudian menambahi tentang teori missing link yang masih menyisakan pertanyaan mengenai hubungan antara manusia purba dan manusia modern.


Chicxulub Crater, semenanjung Yucatan Mexico. Kepunahan Dinosaurus berkaitan dengan meteorite impact
Chicxulub Crater, semenanjung Yucatan Mexico. Kepunahan Dinosaurus berkaitan dengan meteorite impact

Saya pun lantas teringat tentang sejarah kehancuran Dinosaurus berjuta tahun yang lalu akibat hantaman meteorit raksasa yang terjadi jutaan tahun lalu. Hantaman ini, selain mengakibatkan dampak langsung juga menimbulkan terjadinya perubahan iklim global Bumi akibat terhalangnya sinar matahari oleh debu paska tumbukan (meteorite  impact). Lebih detailnya saya pernah menuliskannya di sini. Bisa jadi, saat itu penduduk asli Bumi (baca manusia purba) turut musnah bukan? Jadi, kita bukanlah 'saudara' si Pithecantropus Erectusitu. Ya...ini memang hanya pendapat iseng saya tanpa didukung penelitian yang ilmiah.
Seorang rekan guru Agama, yang juga tertarik dan tergelitik, kemudian nimbrung. Dalam salah satu ayat dalam surat Al Baqoroh disebutkan bahwa Nabi Adam AS diturunkan ke Bumi setelah melanggar larangan-Nya. Kata diturunkan ini, mungkin saja bisa diindikasikan sebagai pertanda bahwa kita sebenarnya adalah penghuni planet lain. Bahasa Al Quran merupakan bahasa sastra tingkat tinggi yang sering kali tidak langsung menunjukkan kata sesungguhnya agar kita sebagai umatNya senantiasa berpikir. Jadi, bisa saja yang dimaksud syurga adalah sebuah tempat/planet lain yang sangat indah, dan karena suatu peristiwa yang digambarkan sebagai pelanggaran Nabi Adam memakan buah Khuldi, maka bermigrasilah manusia ke Bumi. Jangan ditanya teknologi apa yang dipakai untuk hijrah ke Bumi, karena obrolan ini hanya sekedar perbincangan yang tidak didukung penelitian dan tidak perlu untuk dipercayai. Sekedar pemikiran sederhana dan sebuah obrolan iseng saja dengan bumbu ilmu kami yang masih dangkal.
Hanya Tuhan yang tahu kebenarannya dan Maha Tahu segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar