Kamis, 07 Juli 2011

[Episode 2012] Kalender Suku Maya

2012astromicissue.off.site

Isu kiamat, bukan sekali ini tersebar luas. Masih ingat saat sebagian orang percaya kiamat akan datang pada tanggal 9-9-1999? Hollywood pun memanfaatkan isu ini dengan mengeluarkan film-film bertema kiamat saat itu. Begitu pun dengan fenomena kiamat 2012.

Bagi kita yang sudah nonton film 2012, tentu fenomena dan gejala alam maha dahsyat yang mengiringi datangnya kiamat pada tanggal 21-12-2012 sudah lumrah. Angin ribut maha dahsyat, hujan lebat, banjir dan tsunami yang luar biasa. Poros bumi tidak hanya bergeser tapi berpindah, akibatnya? Musim berganti, iklim berubah-ubah, cuaca tidak menentu. Daerah tropis turun pun merasakan turunya salju bahkan hujan es batu (hail). Artinya apa? Dunia benar-benar kiamat. Itulah gambaran film 2012 dan sebagian video rekayasa di
Youtube pun memprediksi hal yang sama. Dunia diambang kehancuran. The world as we know it today will totally be changed. Will come to an end. Sungguh suguhan film yang menarik, sama menariknya dengan film-film bertema kiamat di awal milenium ini.

Fakta-fakta ilmiah yang disodorkan film 2012 ini seakan-akan membenarkan fenomena kiamat dan akhir perhitungan kalender suku Maya. Fakta-fakta yang disodorkan misalnya,
-    Kesejajaran posisi planet-planet, Bumi, bulan dan Matahari yang dikabarkan dapat menimbulkan bencana (resultan gravitasikah yang menjadi dasarnya?)
-         Aktivitas Matahari pada sunspot (flare) yang dikabarkan dapat menghancurkan Bumi.
-     Medan magnet akan berubah posisi. North pole berpindah ke selatan dan South pole tergusur ke utara. Proses yang terjadi sangat lama. Mustahil akan berpindah secara utuh pada tahun 2012. Tapi ada ahli yang mengatakan bisa saja terjadi kalau ada “pendorong”nya.
-     Aktifitas Super Volcanoes semakin meningkat. Apa itu super volcanoes?  Sama seperti gunung api biasa, tapi kekuatan letusannya bisa seperti 1.000x kekuatan bom atom yang jatuh di Hiroshima. Bentuknya juga lain. Kalau gunung api biasa menjulang ke atas. “Super V” ini menujulang ke bawah, menembus daratan. Tersembunyi, jarang ada yang tahu keberadaannya.  Satu yang paling terkenal adalah yang di Yellowstone. Super volcano ini pertama kali ditemukan di National Park Wyoming Amerika tahun 1993. Tepat berada di bawah danau glacial. Berada di lokasi seluas 136 hektar, super V ini semakin menunjukkan gejala yang kurang enak. Aktivitas dalam kaldera semakin menampak. Area di sekitar danau pun akhirnya di tutup untuk publik. Meski keindahan geysernya sungguh menarik mata.
-     Tabrakan planet, atau munculnya bintang kembaran Matahari yang akan menghancurkan Bumi juga merupakan isu lain yang mengiringi fenomena 2012. Munculnya planet Nibiru yang didasarkan pada tulisan bangsa Sumeria (sudah dijelaskan di episode 2012 sebelumnya)

Inilah kehebatan pembuat film 2012! Meramu fakta ilmiah dengan kalender Maya untuk meraup dollar sebanyak-banyaknya. Jadi, ada baiknya kita telusuri satu persatu ‘fakta-fakta’ yang disodorkan.

Peradaban Suku Maya
Piramida Suku Maya (whoyoucallingskeptic.wordpress.com)
Kehebatan bangsa Maya memang banyak dikagumi para ilmuwan masa kini. Konsep matematika mereka sungguh menakjubkan, pengetahuan perbintangan (astronomi) mereka juga luar biasa. Dua kemampuan ini yang kemudian melahirkan sistem kalender  yang luar biasa pula. Kalender-kalender (lebih dari satu kalender) suku Maya bukan satu-satunya catatan atau bukti kehebatan mereka dalam dunia astronomi (ilmu perbintangan). Dengan melihat akurasi mereka mencatat dan menerapkan informasi ke dalam piramid-piramid yang mereka bangun, candi-candi dan city layout maka akan cukup membelalakan mata kita. Di mata orang yang bukan ilmuwan, candi dan piramid suku Maya mengagumkan dari segi ukuran, sturktur arsiteknya, dan keindahannya. Tapi bagi mata para ilmuwan, bangunan-bangunan itu mengagumkan dari segi perhitungan matematika dan perhitungan perbintangan yang terkandung didalamnya.

Peradaban yang sungguh menakjubkan di jamannya, bahkan di jaman sekarang. Bangsa Maya tidak memiliki teleskop, peralatan untuk mengukur, jam, dan alat pelacak apapun. Tapi keakuratan dan kehebatan mereka dalam dunia astronomi tidak diragukan lagi. Para ahli setuju satu hal: Mereka sungguh luar biasa! Banyak informasi tentang pengetahuan mereka akan langit (alam semesta) disimpan dalam cerita-cerita mitos dan spiritualitas mereka. Setiap pergerakan benda langit yang mereka amati tercatat dengan baik dan dijadikan dasar kalkulasi untuk memprediksi sebuah peristiwa. Seperti prediksi terjadinya gerhana. Bangsa Maya tidak memprediksi gejala alam hanya untuk satu malam, atau 1 tahun, tidak pula hanya untuk 10 tahun, atau 50 tahun. Mereka melakukan track lebih dari ratusan tahun. Dengan menggunakan sistem olah angka yang sangat jenius dan menerapkan perhitungan matematika tingkat tinggi, mereka mengkalkulasi secara tepat dan akurat cycles sepanjang 26.000 tahun! Tanpa teleskop, kalkulator atau pun komputer.

Mayanculture&myth.site
Catatan mereka The Tree of Life mengajarkan tentang adanya Galaksi Bimasakti (Milky Way). Cerita tentang Hero Twins menggambarkan tentang perubahan Planet Venus dari posisi bintang pagi ke posisi bintang sore dan kembali lagi sebagai morning star. Semakin mengagumkan saja cerita tentang Maya ini. Memang para ahli benar. Mereka luar biasa.


Bahkan ada pengetahuan mereka yang tidak terjelaskan para ahli astronomi sekaliber apapun saat ini. Memang sangat jelas bagi semua, bahwa dengan alat-alat sederhana bangsa Maya mampu melakukan obeservasi dan membangun data serta perhitungan yang mengagumkan itu. Ada ahli yang memperkirakan bahwa secara turun temurun bangsa Maya mengoleksi dan mengolah data dalam kurun waktu tidak kurang dari 500 tahun. Tapi yang masih sukar dimengerti oleh para ahli dan siapa pun yang pernah membaca pengetahuan bangsa Maya tentang langit dan alam bintang-bintang termasuk saya, adalah ini: Bangsa Maya mengetahui banyak sekali informasi tentang galaksi dan posisi bumi di galaksi! Tidak ada satu daerah manapun di bumi ini yang olehnya kita akan mengetahui “isi” galaksi yang mengandung miliar jumah bintang itu. Apalagi mengetahui posisi bumi di galaksi. Kecuali kita memakai teleskop super duper canggih dan atau naik roket menembus jagad. Lha, pada waktu itu bagaimana bisa bangsa Maya sudah tahu semua itu?

Konsep Matematika Bangsa Maya

Berbicara tentang kalender Maya, tak lepas dari astronomi dan konsep matematika. Perlu kita ingat betul, bahwa segala sesuatu dalam dunia bangsa Maya mencerminkan esensi spiritual di dalamnya. Angka-angka pun tidak terkecuali. Setiap angka memiliki kandungan spiritual yang menyambangi seluruh aspek hidup mereka.

Nah, bangsa Maya dan bangsa-bangsa tetangga yang ada saat itu, yang tergabung dalam kelompok Mesoamerican, mendasarkan semua perhitungan mereka pada apa yang dikenal dengan sebutan vestigial system. Tentu Anda bertanya makanan apa pula itu? Oooh sayang sekali itu bukan makanan, jadi tolong berpuasa dulu sampai akhir tulisan ini. Semua kita punya jari tangan (fingers) dan jari kaki (toes) kan? Vestigial System adalah perhitungan berbasis jari kaki dan jari tangan (10+10). Dengan kata lain perhitungan mereka berdasarkan hitungan 20. Kalau Anda bertanya pada seorang anak kecil berdasarkan apa perhitungan kita sekarang sehubungan dengan 10 digit yang selalu kita pakai itu? Jawabnya pasti berdasarkan 10 jari tangan. Anak-anak kalau menghitung selalu memakai jari untuk menghitung satu, dua, tiga sampai sepuluh. Ada sepuluh jari tangan. Kalender Gregorian yang kita pakai sekarang menggunakan basis 10 digit ini.Contoh gampangnya begini, perhatikan angka-angka yang biasa kita gunakan menggunakan basis 10. Setelah angka 9, maka akan kembali ke 0 dengan awalan 1, kita baca sebagai angka 10 (sepuluh). Begitu pula saat hitungan mencapai angka 19, akan kembali ke 0 dengan awalan 2 yang kita baca 20 (duapuluh), dan seterusnya. Pada angka basis 20, angka 0 akan kembali saat hitungan mencapai 019 yang kemudian ditulis 100. Jelas sekali basis perhitungan ini secara matematis berbeda. Contoh perhitungan saya ambilkan dari sistem bilangan binner (yang hanya mengenal angka 0 dan 1), dimana dalam sistem binner 1 + 1 ¹ 2, tapi 1 + 1 = 10.

Dengan menggunakan basis perhitungan 20 dan 5, bangsa Maya memiliki hampir semua yang dibutuhkan mereka untuk melakukan kalkulasi masa datang. Cuma itu yang mereka butuhkan. Pada saat itu yang hilang hanyalah konsep angka nol (0). Mereka yang hidup sebagai orang Mesoamerica belum mengenal angka nol itu. Mereka nanti mengenal konsep nol (zero) dan mulai dipakai pada abad ke 4 SM oleh Olmec. Nah, “nol” kemudian di tempatkan pada Sistem penanggalan Kalender Maya pada abad 36 SM. Setelahnya, “pintu kalkulasi dalam melihat masa depan” terbuka lebar. Para ahli berlomba-lomba mengintip masa depan macam apa yang tersirat dan tersurat dari kalender bangsa Maya tersebut. Akankah kita tidak dapat melihat cerahnya pagi setelah tanggal 21 Desember 2012 berlalu?

Kalender Gregorian VS Kalender Maya

Sekarang mari kita lihat tentang kalender Maya yang heboh itu. Bagi saya membandingkan sistem penanggalan bangsa Maya dengan kalender Gregorian yang kita pakai sekarang ibarat membandingkan tomat dengan mangga. Kalender menunjukkan kepercayaan orang akan sebuah budaya, tapi serempak ia juga dapat mengarahkan jalan pikiran orang.

Kosmologi Suku Maya (edwardtbabinski.us)
Sebelum kita mengenal sistem penanggalan yang kita pakai saat ini sebenarnya sudah ada kalender yang dipakai. Pertama kali kalender itu diperkenalkan oleh orang-orang Roma. Kalender Roma dibuat berdasarkan perputaran bulan (lunar calendar). Berhubung pergantian musim dipengaruhi oleh perputaran Bumi terhadap Matahari, maka kalender Roma tidak tepat untuk menghitung pergantian musim.

Berdasarkan saran seorang astronom masa itu, Sosigenes, Julius Caesar pada tahun 46 SM kemudian mengubah panjang hari dalam satu tahun menjadi 365 hari agar sesuai dengan actual season. Namun ternyata, kalender Julian pun masih meleset! Kok bisa? Ya, panjang tahun menurut kalender Julian masih memiliki selisih dengan panjang tahun sebenarnya, Bumi memerlukan waktu 365,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik) untuk melakukan satu putaran penuh mengitari Matahari. Masih atas saran dari Sosigenes, akhirnya ditambahkan satu hari di bulan Pebruari untuk tahun ke-4 (0,25 X 4 = 1). Dari sinilah kemudian dikenal adanya tahun kabisat menurut kalender Julian.

Sayangnya, meski perbaikan kalender ini sudah dilakukan tetap saja tidak sesuai dengan pergantian musim untuk akumulatif waktu yang lebih lama. Aduh, kenapa lagi ini? Ternyata, pergantian musim bukan semata berdasarkan pada perputaran Bumi satu lingkaran penuh, tetapi pada gerak semu Matahari terhadap acuan bintang tertentu. Ngomong-ngomong tentang posisi semu Matahari, rasanya ada kaitannya lo dengan siklus 26.000 tahun-nya suku Maya..... Wah, kalau begitu ramalan kiamat benar dong? Eits, tunggu dulu, kita selesaikan dulu masalah kalender baru nanti kita bicarakan soal siklus 26.000 tahun yang membuat penasaran.
Pada tahun 1582 kalender Julian ‘menyimpang’ 10 hari dari permulaan musim yang seharusnya. Penyebabnya adalah, adanya selisih 11 menit 14 detik per tahun pada kalender Julian. Ya, musim dipengaruhi oleh gerak semu Matahari mengacu pada posisi bintang yang lamanya adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Selisih ini jika diakumulasi menjadi cukup banyak.

Akhirnya pada tahun 1582 Paus Gregorius XIII atas usul Aloysius Liliusi dari Napoli, memutuskan dan mengumumkan bahwa penanggalan akan disesuaikan. Jadi pada saat itu tanggal 4 Oktober 1582 menjadi 15 Oktober 1582. Hidup orang jadi berkurang 10 hari, berkurang jugalah 10 hari pemasukan untuk para pedagang, dan 10 tambahan hari bagi mereka yang akan bayar sewa. Oleh karenanya terjadi penolakan besar-besaran waktu itu. Tapi keputusan tetap dipaksakan. Negera-negara seperti Perancis, Spanyol, Portugal dan Italy menjadi yang pertama menggunakan kalender Gregorian. Inggris kemudian bergabung sebagai pengguna kalender ini pada 1751. Negara terakhir yang bergabung adalah Yunani tahun 1923. Orang-orang Yunani waktu itu habis makan malam, mungkin minum susu, lalu pergi tidur, tepatnya hari Rabu malam tanggal 15 Pebruari, dan bangun esok paginya hari Kamis, tanggal 1 Maret. Akibat perubahan dari kalender Julian ke Gregorian. Kalender Gregorian juga menetapkan aturan tambahan mengenai tahun kabisat. Khusus untuk tahun abad yang dinyatakan sebagai kabisat adalah tahun abad yang habis dibagi 400, contoh tahun 2000 adalah tahun kabisat tetapi 1800 bukan tahun kabisat.

Kalender Gregorian yang kita pakai saat ini adalah solar calendar, artinya ia berdasar pada perputaran bumi mengelilingi matahari. Unit kalender yang paling kecil adalah hari, dimana itulah waktu yang ditempuh bumi berotasi pada sumbunya. Bulan dalam kalender (month) adalah waktu yang dibutuhkan bulan (moon) berevolusi mengelilingi bumi. Ada satu unit pengukuran kalendrikal yang sama sekali tidak berhubungan dengan planet atau kejadian astromikal apa pun. Itulah yang kita sebut dengan “minggu” (week).

Sistem penanggalan atau sistem kalender bangsa Maya itu lain. Tidak sama dengan yang digunakan Kalender Gregorian. Jangan lupa, mereka memiliki beberapa sistem kalender. Baik kalender pendek seperti kalender Tzolk’in dan Haab’, mereka juga memiliki kalender panjang (long count). Mereka menggunakan banyak siklus, tidak hanya tiga wujud celestial yang kita kenal: Bumi, Bulan, Matahari. Mereka tidak membuat kompensasi apapun terhadap ketidaksinkronan yang terjadi. Lalu apa yang mereka lakukan? Mereka melakukannya lewat siklus yang lebih besar lagi, dimana nantinya matahari dan bumi serta planet-planet lain bersinkronisasi secara natural. Tidak direkayasa. Dengan melakukan hal ini mereka tetap menjaga keharmonisan dengan alam. Paling tidak itulah anggapan mereka.

Kalender Gregorian itu tidak natural. Artinya, kalender ini “memaksa” matahari dan bumi bersinkronisasi dengan menambahkan dan mengurangi atau membagi hari. Bangsa Maya merasa perlu untuk tetap menjaga keharmonisan dengan perputaran alamiah alam ini. Mereka tidak mencoba untuk mensinkronkan hari dan tahun. Mereka membiarkan waktu yang mengaturnya dengan bergeraknya planet-planet. Mereka memilih “jalan panjang” dan mengijinkan matahari dan bumi menyelesaikan tuntas 400 putarannya kalau perlu. Mereka rela menunggu.  Lha, kalau kita? Bukankah “refleksi Gregorian” ini yang terjadi di kekinian kita? Budaya kita ketika diperhadapkan dengan “waktu” terlihat selalu tergesa-gesa. Setiap orang selalu tergesa-gesa untuk mengalahkan jam. Mengalahkan sang waktu! Untuk menggenapi jam-jam esktra di setiap keseharian kita. Apakah Anda membiarkan diri Anda diatur oleh waktu? Diperintah oleh sang waktu? Pandangan kita terhadap waktu dan kalender membuat kita sulit untuk mengerti “keseimbangan”, “keharmonisan” bangsa Maya. Berikut sistem penanggalan mereka. Yang pasti sistem yang dipakai berbeda. Esensi kalendernya pun berbeda. Oleh karenanya seperti yang saya bilang di atas. Tidak bisa membandingan dua kelender ini. Apalagi mencocok-cocokan perhitungan bangsa Maya tentang 21-12-2012 lalu mentransfernya ke dalam perhitungan kalenderisasi yang kita pakai saat ini. Angka-angka bagi bangsa Maya sarat akan makna spiritualitas di dalamnya.

Kalau pun kita memaksakan diri untuk mengkondisikan prediksi itu ke Kalender kita. The Long Count salah satu kalender bangsa Maya yang bikin heboh itu, perhitungannya dimulai sejak 11 Agustus 3114 SM (atau 12 Agustus). Kalender itu berakhir pada 5.126 tahun kemudian, tepatnya 21 Desember 2012. Nah, apa artinya ini? Kiamat kah?

Atau seperti kalender modern kita yang mengakhiri tanggal 31 Desember dengan asyiknya dan memasuki 1 januari dengan cerah ceria? Apakah ketika tanggal 21 Desember 2012 berlalu sebagai akhir dari suatu cycle Long Count itu maka kita tidak akan lagi menghirup segarnya udara tanggal 22 Desember? Sedangkan suku Maya sendiri tidak mengenal kiamat. Dalam kosmologi mereka, dunia ini sudah dihancukan 4 kali dan diciptakan 5 kali. Atau siklus bangsa Maya akan kembali berputar mulai dari 1 lagi, memulai suatu siklus yang baru lagi? Jadi bukan menunjukkan dunia yang kiamat, tapi berakhirnya suatu era atau “age” atau masa dan memasuki era yang baru. Bisa jadi setelah 21-12-2012 akan muncul “New Age”, atau “New Era” karena kalander bangsa Maya penuh dengan pendekatan spiritual. Bukan sekedar angka-angka. Menurut Anda?

Versi terbaru mengenai kalender Maya diungkap lewat gambar berikut. Mengapa suku Maya hanya membuat siklus hingga 2012? Ini jawabannya.. J
bizarrocomic.blogspot.com

thefunnyblog.org


Sumber Data: NASA Official Sites, An ancient look at a critical time:2012 Synthia Andrews, beberapa artikel dari Langit Selatan dan sumber-sumber lain.

Ditulis Oleh : Michael Sendow & Hesti Edityo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar