Rabu, 28 Desember 2011

Mencari Planet Ke-12 di 2012

Pernah mendengar istilah planet ke-12 atau The Twelfth Planet? Seperti apakah rupa bentuknya? Seberapa besarkah? Sejauh apakah ia dari Matahari?

Zecharia Sitchin (www.sitchin.com)
The Twelfth Planet merupakan judul sebuah buku yang ditulis oleh Zecharia Sitchin  pada tahun 1976. Buku ini menarik perhatian karena menceritakan tentang sebuah ras alien bernama Anunnaki yang berasal dari planet Nibiru. Anunnaki ini adalah sebuah ras alien yang sangat pintar dan berhasil memodifikasi gen primata di Bumi menjadi homo sapiens. Homo sapiens (atau manusia yang kita kenal sekarang) dibiarkan untuk menguasai Bumi untuk sementara waktu. Konon, Anunnaki akan kembali ke Bumi suatu saat nanti.

Cerita tentang ras Anunnaki ini, menurut Sitchin, diterjemahkan olehnya dari sebuah manuskrip kuno berumur 6000 tahun milik bangsa Sumeria. Pihak NASA sendiri menganggap cerita tentang Nibiru ini sebagai fiksi belaka.
Namun jangan salah, meski banyak pihak yang menyatakan demikian, banyak pula yang mendukung tentang keberadaan planet Nibiru.  Sebuah planet yang dikabarkan memiliki periode orbit 3600 tahun dan berukuran raksasa. Keberadaan planet Nibiru seringkali dikaitkan dengan istilah planet X.
Dalam dunia astronomi, istilah planet X ditujukan untuk sebuah planet besar yang belum teridentifikasi yang berada di luar orbit Neptunus. Saat tahun 1843, John Couch Adams mengamati orbit Uranus, ia menduga ada planet besar lain di dekatnya yang mengganggu orbit Uranus. Kemudian Neptunus ditemukan. Lagi-lagi dengan gangguan orbit seperti Uranus dan membuat Percival Lowell pun membuat dugaan ada planet besar di luar Neptunus, yang kemudian dikenal dengan sebutan planet X. Hingga kini, keberadaan planet X tak kunjung ditemukan. Istilah planet X ini kemudian justru dikaitkan dengan planet Nibiru.
Para penganut teori kiamat 2012, kemudian justru mendakwakan istilah planet Nibiru ini kepada beberapa benda langit yang justru menurut aturan IAU (International Astronomical Union) bukan termasuk planet. "Terdakwa" pertama sebut saja Eris. Planet kerdil (dwarf planet) yang ditemukan oleh Mike Brown dan kawan-kawan dari Observatorium Palomar ini memiliki jarak 38 - 97 SA (SA = Satuan Astronomis, sebuah satuan jarak berdasarkan jarak rata-rata Bumi - Matahari). Dakwaan yang lemah terhadap Eris sebenarnya. Mengapa? Pertama ukuran Eris seukuran dengan Pluto, jadi bukan tergolong planet raksasa (justru keduanya termasuk planet kerdil). Jarak Eris cukup jauh dari Bumi, artinya peluang terjadi tumbukan kecil. Kecuali, ya, kecuali ada sesuatu sebab dimana benda-benda langit ini mengalami perubahan posisi orbit, entah karena ada gaya besar yang mempercepat kelajuan orbitnya atau sebab lain.
Terdakwa berikutnya lagi-lagi bukanlah sebuah planet seperti definisi yang diputuskan oleh IAU. Kali ini adalah keluarga tata surya bernama komet yang didakwa. Contohnya, komet Elenin yang sempat diduga akan menjadi komet kiamat menjelang pergantian tahun. Bahkan, nama Elenin yang sebenarnya diambil dari nama penemunya, Leonid Elenin, diplesetkan menjadi Extinction Level Event Nibiru Is Nigh alias Nibiru sang pembawa pemusnahan massal telah dekat. Sebutan komet kiamat untuk Elenin pada akhirnya terbukti. Bukan kiamat bagi umat manusia di muka Bumi, tapi kiamat bagi si komet sendiri. Si komet mengalami kehancuran akibat sapuan badai Matahari saat melintas dekat sang surya. Selain Elenin, ada komet PanSTARRS yang juga dicalonkan sebagai Nibiru dan akan melintas dekat Bumi di tahun 2013 nanti. Meski tentang kemungkinan terjadinya tumbukan antara Bumi dan komet PanSTARRS sebenarnya nol.
Selain komet, pendukung teori kiamat juga melemparkan tuduhan mereka terhadap asteroid-asteroid pelintas dekat Bumi yang tergolong dalam kategori PHA (Potentially Hazardous Asteroids). Salah satunya adalah asteroid 2005 YU55. Namun, lagi-lagi tuduhan ini meleset. Tidak ada peristiwa apa-apa yang terjadi saat asteroid tersebut melintas dekat Bumi pada 8 November lalu (untuk Indonesia 9 November). Bahkan hingga 100 tahun ke depan asteoid ini memiliki peluang nol untuk menabrak Bumi.
Ya, beberapa benda langit entah itu komet atau asteroid memang memiliki peluang untuk menabrak benda langit lainnya. Tapi apakah diantara komet dan asteroid ini yang dimaksud sebagai planet ke-12 alias Nibiru? Sejauh ini beberapa penelitian untuk menyibak misteri di area sabuk Kuiper memang terus dilakukan. Beberapa ilmuwan pun meyakini akan keberadaan sebuah benda langit besar yang bersembunyi di awan Oort berdasarkan analisis hipotesis yang sejauh ini belum dapat dibuktikan keberadannya secara fisik. Andaikata, dugaan akan keberadaan planet misterius ini suatu saat nanti bisa dibuktikan, apakah ini yang dimaksud sebagai Nibiru? Sebuah planet yang konon akan menyebabkan kehancuran bagi Bumi di tahun 2012? Ataukah karena dikabarkan bahwa Nibiru ini selegam batubara dan bukan anggota tata surya kita, melainkan pengorbit bintang lain sehingga sulit terlacak wujudnya? Benarkah planet ini berada pada bintang Zeta Riticuli? Mungkinkah dengan tiba-tiba, benda langit ini nongol di dekat kita tanpa ada jejak-jejak terekam sejauh ini, padahal tahun 2012 tinggal dalam hitungan hari?

Referensi :
http://astrobiology.nasa.gov/ask-an-astrobiologist/intro/nibiru-and-doomsday-2012-questions-and-answers
http://www.youtube.com/watch?v=1TIy-t48uU0&feature=youtube_gdata_player
http://astrobiology.nasa.gov/ask-an-astrobiologist/question/?id=18397
http://www.kafeastronomi.com/tanya-jawab-asteroid-besar-yang-melintas-dekat-bumi.html
http://langitselatan.com/2011/10/28/komet-elenin-telah-hancur-lebur/
http://langitselatan.com/2008/06/24/planet-x-pada-kiamat-2012-bukan-planet-nibiru/
http://langitselatan.com/2011/06/20/selamat-datang-komet-panstarrs/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar