Sabtu, 03 Desember 2011

[Fiksika] Rossi Pun Belajar Fisika!

Valentino Rossi (foto : kompas.com)
Paijo penggemar berat balapan. Dari balap motor, mobil, sampai balap sepeda. Saking sukanya, ia sering berkhayal seolah dirinya pembalap seperti Rossi. Sepeda onthelnya dia anggap layaknya motor balap yang sering dipakai sang idola.


Wusss............Paijo sering mengayuh cepat-cepat sepedanya, meski jalanan yang dilaluinya tak semulus sirkuit. Begitupun saat belok, bergayalah ia seolah pembalap MotoGP yang menikung dengan memiringkan tubuhnya. Dan....gubrakk! Entah berapa kali Paijo jatuh karena kelakuannya. Pernah pula Paijo hampir menabrak Pak Paimin. Terakhir kali malah Paijo jatuh ke sawah Pak Paidi yang baru saja ditanami padi. Beberapa bibit padi pun rusak tertimpa tubuh Paijo dan sepeda onthelnya. Bapaknya sendiri bukan sekali dua kali dibuat marah karenanya. Omelan bapaknya seolah tak didengar Paijo. Pokoknya tak kapok-kapok dia!

Suatu sore, Paijo duduk di depan rumahnya dengan wajah cemberut. Si onthel, sepeda kesayangannya dirantai sang Bapak yang sudah super kesal dengan kelakuan Paijo. 
"Kok, cemberut, Jo?" Paino, kakak satu-satunya Paijo tahu-tahu sudah duduk di sebelahnya.
"Aku kesel, Mas, nggak boleh naik sepeda lagi sama Bapak.... " Jawabnya sambil bersungut.
"Makanya, kalau naik sepeda jangan gemagusan, pakai bergaya-gaya ala pembalap gitu...Tuh, lihat sepeda kamu, bolak - balik rusak!"
Paijo masih cemberut. Meski dalam hati ia mengakui kalau sepedanya semakin tidak karuan bentuknya karena berkali-kali jatuh dan menabrak.
"Tahu, nggak, Jo? Pembalap itu harus belajar fisika yang benar biar jago seperti Rossi..."
"Masak, tho, Mas?" suara Paijo terdengar tak percaya
"Lho, iya! Sebelum balapan mereka belajar Fisika dulu."
"Ah, yang bener?" Paijo garuk-garuk kepala, bingung memikirkan para pembalap itu belajar Fisika. Pelajaran yang setengah mati dibencinya. Tapi, di mana mereka belajarnya ya? Di kelaskah seperti Paijo?
"Tahu, nggak, sebelum lomba, para pembalap pasti latihan dulu. Nah, sambil berlatih sebenarnya mereka belajar Fisika juga, lho, Jo..."
"Kalau latihan sebelum balapan aku tahu, Mas. Tapi kalau belajar Fisika, Mas Paino ngapusi mesti..."
"Lho, kok ngapusi? Betul, Mas Paino nggak bohong. Coba, kamu lihat, setiap pembalap kalau di belokan atau tikungan pasti memiringkan tubuhnya. Kamu tahu nggak, kenapa?"
"Hmmm.....biar kelihatan gaya, Mas!" Jawab Paijo, sok yakin.
"Halah...itu kalau kamu, buat gaya-gayaan. Kalau Rossi, ya, nggak! Pembalap memiringkan tubuh sekaligus motornya itu agar tidak jatuh waktu belok dengan kecepatan tinggi, Jo. Istilah kerennya, mereka itu memanfaatkan gaya sentripetal, gaya yang mengarah ke pusat belokan. Nah, saat berlatih mereka sambil mengira-ira, kecepatan berapa yang aman saat membelok dengan kemiringan tertentu. Jadi nggak asal miring dan nggak asal ngebut. Begitu, Jo!"
Paijo melongo, baru tahu kalau pembalap juga belajar gaya sentripetal.
"Nah, kalau balap mobil atau Formula 1 beda lagi. Karena pembalap mobil nggak bisa memiringkan kendaraannya saat menikung, ya sirkuitnya yang dibuat miring. Tujuannya sama, biar roda mobil nggak slip waktu membelok dengan kecepatan tinggi!"
Paijo manggut-manggut, dalam hati kagum juga dia dengan para pembalap, ternyata mereka juga belajar Fisika!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar