Kamis, 09 Juni 2011

Kawah Meteorit dan Benda Langit yang Menabrak Bumi

1298973396162998956
Poster film Deep Impact (dok. wikipedia)
Para pecinta film tahun 90-an mungkin masih ingat dua film produksi Amerika yang sama-sama dirilis tahun 1998, Deep Impact dan Armageddon. Dua film science-fiction ini bertema sama, tentang benda langit yang berpotensi menabrak Bumi dan mengancam kehidupan manusia.

Deep Impact dibintangi antara lain oleh Elijah Wood, Tea Leoni, Morgan Freeman, dan Robert Duvall, dengan salah satu produsernya adalah Steven Spielberg. Film yang disutradai Mimi Leder ini menceritakan tentang penemuan sebuah komet yang kemudian dinamakan komet Wolf-Biederman oleh Leo Biederman (Elijah Wood) dan Marcus Wolf (Charles Martin Smith). Menurut kalkulasi mereka komet ini akan menabrak Bumi dan berpotensi membuat kerusakan yang sangat dahsyat. Singkat cerita, Amerika Serikat dan Rusia, dua negara yang aktif dalam pengamatan ruang angkasa bekerja sama meluncurkan sebuah misi yang disebut Messiah. Tujuan pembuatan Messiah adalah
menghancurkan komet tersebut dengan nuklir. Misi Messiah ini tidak sepenuhnya berhasil karena gagal menghancurkan komet dan gagal membelokkan orbitnya. Komet ini justru terbelah dua, menjadi batuan angkasa yang masih membahayakan Bumi. Bagian komet yang dinamakan Biderman berukuran lebih kecil, pada akhirnya menerobos atmosfer Bumi dan jatuh di samudra Atlantis yang menimbulkan gelombang tsunami yang cukup dahsyat. Bagian komet yang berukuran lebih besar, dinamakan Wolf, berhasil dihancurkan oleh misi bunuh diri pesawat Messiah. Awak Messiah yang masih hidup memutuskan untuk menabrakkan pesawatnya ke potongan badan komet dan berhasil menghancurkan si komet menjadi kepingan-kepingan kecil.
Nama Deep Impact juga digunakan untuk misi ruang angkasa NASA yang bertugas untuk melakukan pengamatan mengenai struktur komet. Jika dalam film, Messiah menabrakan diri ke badan komet demi menyelamatkan Bumi, dalam kenyataannya misi Deep Impact milik NASA ini 'menabrakkan' diri pada komet Tempel 1 pada tahun 2005 untuk menggali informasi lebih jauh mengenai komet itu sendiri. Tepatnya pada tanggal 4 Juli 2005 Deep Impact meluncurkan sebuah pesawat kecil yang ditabrakkan ke badan komet saat misi ini berada di jalur orbit komet.

129897352464749697
Poster film Armageddon (sumber en.wikipedia.org)

Berbeda dengan Deep Impact, pada film Armageddon bukan komet yang diceritakan akan menabrak Bumi melainkan sebuah asteroid. Asteroid ini akan menghantam Bumi dalam waktu 18 hari. NASA sebagai pihak yang berkompeten dalam hal ini, berusaha keras untuk mencari jalan keluar agar kepunahan akibat tabrakan asteroid ini dapat dihindari. Akhirnya NASA memutuskan untuk menanam nuklir di badan asteroid dengan cara mengebor permukaannya yang sangat keras. Dipilihlah Harry Stamper (Bruce Willis) ahli pengeboran minyak bumi terbaik di dunia untuk memimpin pengeboran ini bersama anak buahnya. Dalam misi penghancuran asteroid ini, diceritakan NASA meluncurkan dua pesawat yang diberi nama Freedom dan Independence. Harry berada di pesawat Freedom, sedangkan AJ (Ben Affleck), anak buah Harry dalam proyek pengeboran minyak, yang juga kekasih putrinya, Grace (Liv Tyler), berada di pesawat Independece. Independence mengalami kecelakaan dan rusak ketika melakukan pendaratan di asteroid. Misi ini hampir gagal, karena banyak mata bor yang rusak akibat kerasnya permukaan asteroid dan mereka banyak kehilangan peralatan yang ada di pesawat Independence. Rencana B akhirnya dijalankan. Bom nuklir berhasil ditanam di dalam badan asteroid, tapi mereka harus menyalakan detenator bom dengan cara manual. Untuk menentukan siapa yang akan mengaktifkan detenator dipilih dengan undian menggunakan sedotan. Orang yang mengambil sedotan paling pendek yang bertugas untuk itu. Dan ternyata AJ yang terpilih. Sesaat sebelum AJ turun dari pesawat untuk menyalakan detenator, Harry yang teringat akan putrinya merebut tugas ini. AJ yang tak menyangka Harry akan berbuat demikian, hanya bisa menyanggupi permintaan terakhir Harry untuk menjaga dan menikahi Grace. Asteroid itu pun berhasil diledakkan dengan pengorbanan nyawa Harry dan terbelah menjadi dua. Kedua kepingan asteroid ini bergerak menjauhi orbit Bumi dan tabrakan pun dapat dihindari dan selamatlah Bumi. Armageddon terpilih menjadi film terlaris 1998. Soundtrack Armageddon, I Don't Wanna Miss a Thing (dibawakan Aerosmith) dan Leaving On a Jet Plane (dibawakan Chantal Kreviazuk) turut menjadi lagu-lagu yang laris diputar.
Kedua film yang masuk box office dan meraup keuntungan cukup besar ini mengingatkan kita bahwa bencana antariksa bukan hal yang mustahil terjadi. Puluhan juta tahun lalu, Bumi cukup sering dibombardir oleh benda-benda langit seperti meteoroid dan asteroid dan menciptakan kawah-kawah besar di permukaan Bumi. Sebelum diceritakan lebih jauh mengenai kawah-kawah ini, saya perjelas dulu apa itu asteroid, meteoroid, dan meteorit.
Asteroid yang sering disebut juga sebagai planet minor adalah benda langit yang berukuran lebih kecil dari planet dan terdapat di sabuk asteroid, yaitu suatu wilayah yang berada di antara orbit Jupiter dan Mars. Asteroid-asteroid ini tak jarang mengorbit hingga mendekati orbit Bumi. Asteroid yang bergerak mendekati Bumi macam ini disebut NEA (Near Earth Asteroid). Sedangkan meteoroid adalah benda angkasa yang berasal dari pecahan asteroid atau komet, berukuran lebih kecil dari asteroid. Meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi akan mengakibatkan pijaran cahaya akibat gesekan yang disebut meteor atau orang awam menyebutnya sebagai bintang jatuh. Bersyukurlah, karena Bumi memiliki atmosfer yang dapat mengikis meteoroid tadi, ada yang terkikis dan terbakar habis di atmosfer, ada juga yang tidak. Jika meteoroidnya cukup besar dan tak seluruhnya habis terbakar di atmosfer, maka akan jatuh ke Bumi dan disebut sebagai meteorit.


1298990021564250082
Chicxulub crater, sumber digitajournal

Meteorit ini jika berukuran kecil tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Namun jika meteoritnya berasal dari sebuah asteroid yang cukup besar, sangat membahayakan kelangsungan makhluk hidup di Bumi. Sekitar 65 juta tahun yang lalu sebuah meteorit yang diduga berasal dari asteroid yang menghantam Bumi mengakibatkan kepunahan dinosaurus. Meteorit ini meninggalkan bekas kawah di daerahChicxulub, Semenanjung Yucatan, Meksiko selebar 200 km dan kedalaman 3 km. Punahnya dinosaurus dan spesies lain ketika itu, bukan saja akibat dampak langsung dari hantaman meteorit tapi juga dampak tak langsung. Debu yang dihasilkan dari tabrakan cukup tebal dan menyelubungi atmosfer Bumi sehingga menghalangi sinar matahari masuk dalam kurun waktu tertentu (tahunan). Tumbuhan yang memerlukan sinar matahari dalam proses fotosintesis, akhirnya tak dapat melakukan 'tugasnya' dan berimbas pada matinya spesies lain akibat tak adanya tumbuhan yang hidup.


1298990196198876771
Barringer crater (sumber NASA)

Sebuah kawah besar akibat tumbukan meteorit juga ditemukan di daerah Arizona, tepatnya di Canyon Diablo, Amerika. Kawah yang dinamakan Barringer Crater ini berdiameter 1,2 km dan kedalaman 200 meter dan berumur 50 ribu tahun. Nama Barringer diambil dari nama  Daniel Moreau Barringer, seorang ahli pertambangan yang pertama kali mengemukakan pendapat mengenai penyebab terbentuknya kawah adalah akibat dari hantaman sebuah meteorit.
Selain dua kawah tersebut, setidaknya ada 150 kawah meteorit yang ditemukan di Bumi. Kebanyakan kawah-kawat tersebut berumur ribuan bahkan jutaan tahun. Beberapa isu mengenai kiamat juga banyak dikaitkan dengan asteroid. Hal ini didasarkan pada banyaknya benda langit yang melintas dekat Bumi. Tahun 1989 sebuah asteroid bergerak sangat dekat dengan Bumi. Asteroid ini hanya berjarak 64.000 km, lebih dekat dari jarak Bumi - Bulan (384.000 km). Energi yang tersimpan dari pergerakan asteroid ini cukup besar, yaitu 50.000 kali lebih kuat dari energi yang dihasilkan oleh bom atom Hiroshima. Pada tahun 2028 diperkirakan sebuah asteroid akan mendekati Bumi.NASA juga mencatat adanya sebuah asteroid yang berpotensi akan menabrak Bumi pada tahun 2019.
NASA dan ESA (badan antariksa Eropa), sebagai sebuah badan yang mengurusi hal ini menempatkan beberapa satelit pemantau yang dilengkapi teleskop landas angkasa untuk mengamati pergerakan NEA. Seperti di film Deep Impact dan Armageddon, jika ada asteroid atau benda langit yang berpotensi menabrak Bumi dan memicu bencana dahsyat, maka pihak-pihak tersebut setidaknya menyiapkan beberapa skenario penyelamatan. Entah dengan penghancuran atau pembelokan orbit benda-benda tersebut. Sejak awal 1990-an NASA bersama Strategic Defence Initiative Organization bahkan telah merancang satelit penghancur berpeluru kendali. Proyek ini dinamakan Clementine-2.
Diolah dari : langitselatan.com, nasa.gov, en.wikipedia.org dan sumber-sumber lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar