Minggu, 19 Juni 2011

Adakah Kehidupan di Mars?

pahatan wajah Gandhi di permukaan Mars yang terlihat melalui Google Mars (dok. Matteo Ianneo/ESA)
"Pahatan wajah Gandhi yang dilihat melalui
Google Mars (dok. Matteo Ianneo/ESA)
Selain fenomena gerhana bulan total pada Kamis 16 Juni 2011 kemarin, ada sebuah peristiwa dalam dunia astronomi yang sempat mengejutkan dunia beberapa waktu sebelumnya. Adalah Matteo Ianneo, astronom amatir asal Italy yang melakukan pengamatan pada permukaan Mars melalui Google Mars. Ianneo kemudian 'menemukan' pahatan wajah Gandhi di permukaan planet merah itu. Sontak berita ini kembali memunculkan spekulasi tentang adanya kehidupan di luar Bumi. Pahatan wajah Gandhi di Mars sempat pula memunculkan interpretasi beragam, dari yang ilmiah hingga mistis. Meski
pada akhirnya pengamatan dari Mars Reconnaissance Orbiter, wahana antariksa milik NASA yang diluncurkan sejak tahun 2005, menyebutkan bahwa apa yang dilihat sebagai wajah Gandhi merupakan struktur sebuah lembah di Mars.


Fitur geologi Mars yang mirip wajah Gandhi diambil dari Mars Reconnaissance Orbiter (sumber space.com)
Fitur geologi Mars yang mirip wajah Gandhi diambil dari Mars Reconnaissance Orbiter (sumber space.com)

'Penampakan wajah' manusia di Mars memang bukan kali pertama. Tahun 1976, tepatnya pada tanggal 25 Juli, pesawat antariksa Viking I memotret sebuah 'wajah' di wilayah Cydonia Mensae yang kemudian dikenal dengan julukan "The Face on Mars"Cydonia Mensae adalah sebuah daerah di sisi utara Mars yang merupakan daerah transisi antara daerah berkawah di sisi selatan dan dataran di sisi utara. Dataran di sisi utara ini diyakini banyak ilmuwan sebagai bekas dasar laut di Mars.


The Face on Mars yang diambil dari Viking I pada tahun 1976 (dok. NASA)
The Face on Mars yang diambil dari Viking I pada tahun 1976 (dok. NASA)



Profil The Face on Mars yang sesungguhnya yang diambil dari Mars Express pada tanggal 25 September 2006 (dok. NASA)
Profil The Face on Mars yang sesungguhnya yang diambil dari Mars Express pada tanggal 25 September 2006 (dok. NASA)

The face on Mars, bahkan menginspirasi sebuah film berjudul Mission to Mars yang dirilis tahun 2000. Bukan hanya itu, bahkan fenomena face on Mars yang sebenarnya adalah daerah perbukitan ini memunculkan pemikiran tentang sebuah peradaban di Mars yang telah lama hilang. Sebagian orang juga yakin, bahwa face on Mars ini adalah sebuah bukti adanya kehidupan di Mars. Meski, sekali lagi, bukti ini masih diragukan kebenarannya.
Pemikiran tentang adanya kehidupan di luar Bumi, termasuk di planet Mars, telah berkembang sejak lama. Pada abad ke-4 SM, pemikiran tentang ini dimunculkan oleh Metrodorus yang menulis :
Menganggap Bumi hanya satu-satunya tempat yang dihuni dalam ruang yang tak berhingga ini sama absurdnya dengan menganggap hanya 1 butir gandum yang akan tumbuh di seluruh ladang yang ditaburi benih.

Jagad raya ini begitu luas, bahkan sistem tata surya dimana Bumi dan Matahari kita bernaung hanyalah sebuah titik kecil di jagad ini. Benarkah kehidupan itu hanya ada di sebuah planet bernama Bumi? Begitulah kira-kira pemikiran Metrodorus.

Percival Lowell seorang astronom yang terobsesi dengan Mars bahkan sampai membuat globe Mars dan peta kanal-kanal (saluran air) di planet merah tesebut. Meski kemudian kanal-kanal Mars ini diragukan kebenarannya karena tidak terlihat dari observatorium lain oleh para astronom pada jaman itu. Hanya Lowell yang melihat kanal tersebut dan itupun dilakukan dari observatoriumnya sendiri.Kemungkinan cacat lensa teleskop yang dimiliki Lowell yang menciptakan gambar-gambar kanal ini. Beberapa pesawat antariksa yang dikirim atau sekedar fly by ke Mars juga tidak dapat membuktikan kanal-kanal Lowell.
Kehidupan di Mars juga menginspirasi H.G. Wells yang menuliskan cerita War of the Worlds, dimana diceritakan adanya makhluk Mars yang datang ke Bumi.


(dok. Duane Hilton/NASA)
(dok. Duane Hilton/NASA)

Pemetaan daerah Terra Sirenum dan Centauri Montes oleh Mars Global Surveyor yang dipercaya sebagai pertanda adanya air mengalir di Mars, juga penemuan air es dan mineral-mineral penting dari bekas galian Phoenix di permukaan Mars pada tanggal 15 Juli 2008 semakin memperkuat spekulasi adanya kehidupan di tempat lain. Harapan adanya kehidupan ini, sementara dialamatkan pada Mars si dewa perang (nama Mars diambil dari nama dewa perang pada mitologi Romawi atau Ares pada mitologi Yunani), mengingat keberadaan air dalam bentuk es di sana. Syarat suatu daerah dianggap memiliki bentuk kehidupan (habitable zone) salah satunya adalah dengan adanya air di tempat tersebut. Karena dalam bentuk kehidupan yang kita kenal, air adalah komponen penting bagi makhluk hidup.


Mars (dok. NASA)
Mars (dok. NASA)

Pertanyaannya adalah adakah kehidupan itu di Mars? Sang waktulah yang kelak menjawabnya.
**
Sumber : langitselatan.com, nasa.gov, space.com

Posted at kompasiana on 17 June 2011

2 komentar:

  1. I want to thank you for having posted my discovery. I made several, I hope that someone may one day make these elements also because it should not be overlooked and forgotten. I discovered many other things that divulghero in my first book. I can tell you with certainty that the planet Mars has been inhabited and populated by different civilizations. I found the story of people praising the gods. I believe that the planet is still today inhabited by forms of animal life. There I offer a big thank you for your lesson.
    MATTE IANNEO ITALY

    Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, it's really Matteo Ianneo?
      I will say thanks too for your comment
      You know, I'm very interest on your discovery.. :)
      (sorry, my english is not very well)

      Hapus